Rabu, 25 Mei 2011

Anatomi gambaran Ct-scan Tengkorak

1. Axial Head





2. Coronal Head

3. Sagital Head


Referensi : http://www.gudangmateri.com/2010/10/anatomi-dari-ct-scan-tengkorak-kepala.html

Pemeriksaan CT-Scan Kepala

A. Indikasi Pemeriksaan (Bontrager, 2001)

1. Tumor,massa dan lesi
2. Metastase otak
3. Perdarahan intra cranial
4. Aneurisma
5. Abses
6. Atrophy otak
7. Kelainan post trauma (epidural dan subdural hematom)
8. Kelainan congenital

B. Persiapan pemeriksaan
a. Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksui-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Benda aksesoris seperti gigi palsu, rambut palsu, anting-anting, penjempit rambut, dan alat bantu pendengaran harus dilepas terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan karena akan menyebabkan artefak.Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi
selimut (Brooker, 1986)
b. Persiapan alat dan bahanAlat dan bahan yang digunakan untuk pemeriksaan kepala dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Peralatan steril :

* Alat-alat suntik
* Spuit.
* Kassa dan kapas
* Alkohol

2. Peralatan non-steril

* Pesawat CT-Scan
* Media kontras
* Tabung oksigen

c. Persiapan Media kontras dan obat-obatanDalam pemeriksaan CT-scan kepala pediatrik di butuhkan media kontras nonionik karena untuk menekan reaksi terhadap media kontras seperti pusing, mual dan muntah serta obat anastesi jika diperlukan. Media kontras digunakan agar struktur-struktur anatomi tubuh seperti pembuluh darah dan orga-organ tubuh lainnya dapat dibedakan dengan jelas. Selain itu dengan penggunaan media kontras maka dapat menampakan adanya kelainan-kelainan dalam tubuh seperti adanya tumor.Teknik injeksi secara Intra Vena ( Seeram, 2001 )

1. Jenis media kontras : omnipaque, visipaque
2. Volume pemakaian : 2 – 3 mm/kg, maksimal 150 m
3. Injeksi rate : 1 – 3 mm/sec

C. Teknik Pemeriksaan

* Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry.
* Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletkkan pada head holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan interpupilary line sejajar dengan lampu indikator horizontal. Lengan pasien diletakkan diatas perut atau disamping tubuh. Untuk mengurangi pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difikasasi dengan sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan. Lutut diberi pengganjal untuk kenyamanan pasien ( Nesseth, 2000 ).
* Scan Parameter

1. Scanogram : kepala lateral
2. Range : range I dari basis cranii sampai pars petrosum dan range II dari pars petrosum sampai verteks.
3. Slice Thickness : 2-5 mm ( range I ) dan 5-10 mm ( range II )
4. FOV : 24 cm
5. Gantry tilt : sudut gantry tergantung besar kecilnya sudut yang terbentuk oleh orbito meatal line dengan garis vertical.
6. kV : 120
7. mA : 250
8. Reconstruksion Algorithma : soft tissue
9. Window width : 0-90 HU ( otak supratentorial ); 110-160 HU ( otak pada fossa posterior ); 2000-3000 HU ( tulang )
10. Window Level : 40-45 HU ( otak supratentorial ); 30-40 HU ( otak pada fossa posterior ); 200-400 HU ( tulang )

* Foto sebelum dan sesudah pemasukkan media kontras
o Secara umum pemeriksaan CT-scan kepala membutuhkan 6-10 irisan axial. Namun ukuran tersebut dapat bervariasi tergantung keperluan diagnosa. Untuk kasus seperti tumor maka jumlah irisan akan mencapai dua kalinya karena harus dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras. Tujuan dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras adalah agar dapat membedakan dengan jelas apakah organ tersebut mengalami kelainan atau tidak.
* Gambar yang dihasilkan dalam pemeriksaan CT-scan kepala pada umumnya:
o Potongan Axial I
+ Merupakan bagian paling superior dari otak yang disebut hemisphere. Kriteria gambarnya adalah tampak :


a. Bagian anterior sinus superior sagital
b. Centrum semi ovale (yang berisi materi cerebrum)
c. Fissura longitudinal (bagian dari falks cerebri)
d. Sulcus
e. Gyrus
f. Bagian posterior sinus superior sagital

o Potongan Axial IV
+ Merupakan irisan axial yang ke empat yang disebut tingkat medial ventrikel. Criteria gambarnya tampak :


a. Anterior corpus collosum
b. Anterior horn dari ventrikel lateral kiri
c. Nucleus caudate
d. Thalamus
e. Ventrikel tiga
f. Kelenjar pineal (agak sedikit mengalami kalsifikasi)
g. Posterior horn dari ventrikel lateral kiri

o Potongan Axial V
+ Menggambarkan jaringan otak dalam ventrikel medial tiga. Kriteria gambar yang tampak :



a. Anterior corpus collosum
b. Anterior horn ventrikel lateral kiri
c. Ventrikel tiga
d. Kelenjar pineal
e. Protuberantia occipital interna

o Potongan Axial VII
+ Irisan ke tujuh merupakan penggambaran jaringan dari bidang orbita. Struktur dalam irisan ini sulit untuk ditampakkan dengan baik dalam CT-scan. Modifikasi-modifikasi sudut posisi kepala dilakukan untuk mendapatkan gambarannya adalah tampak :


a. Bola mata / occular bulb
b. Nervus optic kanan
c. Optic chiasma
d. Lobus temporal
e. Otak tengah
f. Cerebellum
g. Lobus oksipitalis
h. Air cell mastoid
i. Sinus ethmoid dan atau sinus sphenoid

Rabu, 18 Mei 2011

Magnetik Resonance Imaging

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan perinsip resonansi magnetic inti atom hydrogen. Untuk mengetahui lebih lanjut, Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan meng-gunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
Dasar dari pencitraan resonansi magnetik (MRI-Magnetic Resonance Imaging) adalah fenomena resonansi magnetik dari inti benda. Resonansi magnetik sendiri adalah getaran inti atom (necleon) karena adanya penyearahan momen magnetik inti dari bahan oleh medan magnetik luar dan rangsangan gelombang EM yang tepat dengan frekuensi gerak gasing inti tersebut.

Gimana ya cara kerja MRI itu ???
Seperti yang kita ketahui bahwa Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air ( H2O) yang mengandung 2 atom hydrogen yang memiliki no atom ganjil ( 1) yang pada intinya terdapat satu proton. Inti hydrogen merupakan kandungan inti terbanyak dalam jaringan tubuh manusia yaitu 1019 inti/ mm3 , memiliki konsentrasi tertinggi dalam jaringan 100 mmol/ Kg dan memiliki gaya magnetic terkuat dari elemen lain.
Dalam aspek klinisnya, perbedaan jaringan normal dan bukan normal didasarkan pada deteksi dari kerelatifan kandungan air ( proton hydrogen ) dari jaringan tersebut. Sehingga melalui MRI dapat diketahui apakah di dalam tubuh pasien terdapat kanker yang notabene merupakan jaringan tidak normal dalam tubuh manusia.
Berdasarkan dari kondisi yang ada maka, prinsip dasar dari cara kerja suatu MRI adalah Inti atom Hidrogen yang ada pada tubuh manusia (yang merupakan kandungan inti terbanyak dalam tubuh manusia) berada pada posisi acak (random), ketika masuk ke dalam daerah medan magnet yang cukup besar posisi inti atom ini akan menjadi sejajar dengan medan magnet yang ada. Kemudian inti atom Hidrogen tadi dapat berpindah dari tingkat energi rendah kepada tingkat energi tinggi jika mendapatkan energi yang tepat yang disebut sebagai energi Larmor.
Ketika terjadi perpindahan inti atom Hidrogen dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi akan terjadi pelepasan energi yang kemudian ini menjadi unsur dalam pembentukan citra atau dikenal dengan istilah Free Induction Decay (FID). Secara sederhana prinsip tadi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


Gambar.1 :
Tingkatan Energi Sebuah Inti Atom dengan Nomer Spin
Quantum 3

Kemudian perilaku atom Hidrogen lainnya ketika masuk kedalam daerah medan magnet yang cukup besar adalah dia akan melakukan presisi ketika di dalam medan magnet tadi diberikan lagi medan magnet pengganggu yang frekuensinya dapat diubah-ubah sehingga dengan peristiwa tersebut dapat dihasilkan signal FID yang akan dirubah kedalam bentuk pencitraan.

Secara ringkas, proses terbentuknya citra MRI dapat digambarkan sebagai berikut: Bila tubuh pasien diposisikan dalam medan magnet yang kuat, inti-inti hidrogen tubuh akan searah dan berotasi mengelilingi arah/vektor medan magnet. Bila signal frekuensi radio dipancarkan melalui tubuh, beberapa inti hidrogen akan menyerap energi dari frekuensi radio tersebut dan mengubah arah, atau dengan kata lain mengadakan resonansi. Bila signal frekuensi radio dihentikan pancarannya, inti-inti tersebut akan kembali pada posisi semula, melepaskan energi yang telah diserap dan menimbulkan signal yang ditangkap oleh antena dan kemudian diproses computer dalam bentuk radiograf.



Gambar 3 : Diagram Blok Proses MRI

Dalam perkembangan dunia kedokteran,terutama dalam bidang instrumentasinya MRI berkembang pesat dengan bertambahnya kekuatan medan magnet yang dihasilkan, semakin tinggi kekuatan teslanya semakin tinggi kemampuan yang akan dihasilkan baik dari sisi pencitraan maupun dari sisi lain khususnya spektroskopi.


Apa sih Keunggulan MRI ???
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan modalitas imejing mutakhir yang berkembang pesat sejak diaplikasikan secara klinik pada ± tahun 1980. Seperti pendahulunya (CT Scan), MRI juga merupakan modalitas imejing dengan dasar computer yang menampilkan potongan penampang tubuh sesuai yang kita kehendaki.
Kelebihan dari MRI ini dibandingkan dengan modalitas imejing terdahulu (konvesional, CT, USG) antara lain adalah kemampuan menampilkan detail anatomi secara jelas dalam berbagai potongan (multiplanar) tanpa mengubah posisi pasien.Selain itu hasil pencitraan yang dihasilkan oleh MRI lebih jelas serta dapat dilihat dari berbagai sisi tanpa melibatkan pengunaan radiasi, memberikan hasil tanpa perlu mereposisi pasien, tidak menggunakan kontras untuk sebagian besar pemeriksaan MRI. Fasilitas MRI dilengkapi dengan kemampuan untuk menilai fungsi organ tertentu secara dinamik (Functional MRI), untuk menilai distribusi darah baik di otak maupun di jantung (Perfusion Imaging) serta melihat metabolisme yang ada didalam sebuah tumor (Spectroscopy Imaging).


Gambar 4. Kiri: MRI, Kanan: Penampang MRI



Berikut merupakan beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu :

1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.


Mengingat MRI bersifat non invasive,sehingga karena hal tersebut dalam pemeriksaan menggunakan MRI tidak menimbulkan rasa nyeri pada pasien serta dengan menggunakan MRI memberikan informasi yang baik keadaan jaringan lunak, hal tersebut disebabkan karena jaringan lunak yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Dengan prinsip kerja dari MRI adalah inti atom Hidrogen yang ada pada tubuh manusia (pasien) berada pada posisi acak (random), ketika masuk ke dalam daerah medan magnet yang cukup besar posisi inti atom hidrogen ini akan menjadi sejajar dengan medan magnet yang ada, sehingga benar adanya bila dengan menggunakan MRI didapatkan pencitraan jaringan lunak yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan CT scan.
Selain itu, Berbeda dengan CT Scan yang menggunakaan radiasi pengion, maka pada MRI didasarkan pada interaksi antara gelombang radio dan inti hydrogen tubuh oleh adanya medan magnet yang kuat. Sejak diaplikasikan secara klinik, MRI telah berkembang cepat dan dalam waktu relative singkat telah menjadi modalitas imejing yang memberikan kontribusi yang besar dalam diagnosa khususnya dalam pemeriksaan musculoskeletal system, sumsum tulang, tulang rawan, ligamentum, otot, meniscus, dll.


Senin, 18 April 2011

Manfaat dan kerugian Mammografi

Dari Entri sebelumnya kita dapat mengetahui apakah mammografi itu, dan bagaimana prosesnya dapat berlangsung. disini kita akan membahas tentang keuntungan dan kerugian Mammografi.

Keuntungan dari Mammografi diantaranya adalah :
# Pencitraan payudara meningkatkan kemampuan dokter untuk mendeteksi tumor kecil. wanita memiliki pilihan pengobatan yang llebih baik.
# Penggunaan skrining mamografi meningkatkan deteksi jaringan abnormal kecil tumbuh terbatas pada saluran susu di payudara, yang disebut karsinoma duktal in situ (DCIS). Awal tumor ini tidak dapat membahayakan pasien jika dihapus pada tahap ini dan mamografi adalah satu-satunya metode terbukti mampu mendeteksi tumor ini. Hal ini juga berguna untuk mendeteksi semua jenis kanker payudara, termasuk kanker lobular invasif duktal dan invasif.
# Tidak ada radiasi tetap dalam tubuh pasien setelah pemeriksaan x-ray.
# Sinar-X biasanya memiliki efek samping yang tidak dalam rentang diagnostik.

Berikut ini merupakan kerugian dari Mammografi :
# Selalu ada kesempatan sedikit kanker dari paparan berlebihan terhadap radiasi. Namun, manfaat dari diagnosis yang akurat jauh melampaui risiko.
# Dosis radiasi efektif untuk prosedur ini bervariasi. Lihat halaman Keselamatan ( www.RadiologyInfo.org/en/safety/ ) untuk informasi lebih lanjut tentang dosis radiasi.
# Lima persen menjadi 15 persen dari mammogram skrining membutuhkan pengujian lebih, seperti mammogram tambahan atau USG. Kebanyakan dari tes ini ternyata menjadi normal. Jika ada temuan abnormal, tindakan lain atau biopsi mungkin harus dilakukan. Sebagian besar biopsi mengkonfirmasi bahwa kanker tidak hadir. Diperkirakan bahwa seorang wanita yang memiliki mammogram tahunan antara usia 40 dan 49 memiliki sekitar 30 persen kesempatan memiliki mammogram false-positif di beberapa titik dalam dekade itu dan tentang kesempatan 7 persen hingga 8 persen memiliki biopsi payudara dalam 10-tahun periode.
# Wanita harus selalu menginformasikan kepada dokter mereka atau teknolog x-ray jika ada kemungkinan bahwa mereka hamil. Lihat halaman Keselamatan ( www.RadiologyInfo.org/en/safety/ ) untuk informasi lebih lanjut tentang kehamilan dan sinar-x.

Rabu, 13 April 2011

Pengenalan Mamografi

Mammografi merupakan proses menggunakan amplitudo sinar-X dengan dosis yang rendah (biasanya sekitar 0,7 mSv ) untuk menguji bagian payudara pada manusia dan digunakan sebagai alat diagnostik dan skrining. Tujuan dari mamografi adalah deteksi dini kanker payudara, biasanya melalui deteksi bagian-bagian di sekitar payudara. Mamografi dipercaya untuk mengurangi angka kematian dari kanker payudara menyadari adanya perubahan disekitaran payudara dan pemeriksaan dokter dianggap bagian penting dari perawatan payudara yang teratur.




dibanyak negara mamografi wanita yang lebih tua dianjurkan untuk mendiagnosa kanker payudara awal. USPSTF merekomendasikan bahwa perempuan mulai memiliki mammogram pada usia 50, bukan 40-tahun sebelumnya-titik-usia awal. Meskipun demikian, USPSTF masih merekomendasikan skrining mamografi, dengan atau tanpa pemeriksaan payudara klinis, setiap 2 tahun untuk wanita usia 50-74. Secara keseluruhan uji klinis telah menemukan penurunan relatif dalam kematian kanker payudara sebesar 20%. Mammogram sudah kontroversial sejak tahun 2000.

mammogram menggunakan dosis radiasi pengion untuk membuat gambar. Ahli Radiologi kemudian menganalisa gambar untuk setiap temuan abnormal. akan normal untuk menggunakan lagi panjang gelombang sinar X (biasanya Mo-K) daripada yang digunakan untuk radiografi dari tulang .

Pada saat ini, mamografi dengan pemeriksaan payudara fisik adalah modalitas pilihan untuk screening dini kanker payudara . Ultrasound, ductography, positron emisi mamografi ( PEM ), dan pencitraan resonansi magnetik adalah tambahan berarti untuk mamografi. USG biasanya digunakan untuk evaluasi lebih lanjut massa ditemukan pada massa mamografi atau teraba tidak terlihat pada mammogram. Ductograms masih digunakan di beberapa institusi untuk evaluasi nipple discharge berdarah saat mammogram adalah non-diagnostik. MRI dapat berguna untuk evaluasi lebih lanjut dari temuan dipertanyakan serta untuk skrining-evaluasi pra bedah pada pasien dengan kanker payudara yang dikenal untuk mendeteksi setiap tambahan lesi yang mungkin mengubah pendekatan bedah, misalnya dari payudara-conserving lumpectomy untuk mastektomi. prosedur baru, belum disetujui untuk digunakan dalam masyarakat umum, termasuk payudara tomosynthesis mungkin menawarkan manfaat dalam tahun-tahun mendatang.

Pemeriksaan payudara sendiri (BSE) pernah dipromosikan sebagai alat untuk menemukan kanker pada tahap yang lebih dapat disembuhkan, namun telah terbukti tidak efektif, dan tidak lagi secara rutin direkomendasikan oleh otoritas kesehatan untuk penggunaan umum. Kesadaran kesehatan payudara dan keakraban dengan satu tubuh sendiri biasanya dipromosikan bukan diri-ujian.

Mamografi memiliki tingkat false-negatif (kehilangan kanker) minimal 10 persen. Hal ini sebagian karena padat menutupi jaringan kanker dan fakta bahwa munculnya kanker pada mammogram memiliki banyak tumpang tindih dengan munculnya jaringan normal.

Rabu, 16 Maret 2011

Pemanfaatan komputer sebagai Electro Cardiograph(ECG)

Sebuah rangkaian ‘bio amplifier’ yang memperkuat signal gelombang listrik yang berasal dari kegiatan fungsi jantung, dihubungkan dengan alat perekam atau display membentuk sebuah instrument medis yang dikenal dengan Electro-Cardiograph (ECG).Alat perekam (recorder) atau display yang berfungsi untuk menggambarkan bentuk signal jantung ini, merupakan komponen ECG yang cukup mahal, tetapi dipergunakan hanya untuk fungsi yang terbatas karena hanya diperuntukan bagi ECG tersebut. Dengan menambahkan sebuah rangkaian filter dan rangkaian antar-muka (interface) pada keluaran (output) bio amplifier sehingga dapat dihubungkan dengan Personal Computer (PC), membentuk komposisi baru dari sebuah ECG. Komposisi ini dapat memberikan fasilitas untuk pengolahan data signal jantung yang terdeteksi dan terekam dalam memory PC. Selain itu, PC yang berfungsi sebagai display dapat berdiri sendiri untuk keperluan lain.

Kelainan fungsi jantung manusia tidak hanya ditemukan dikota-kota besar yang penuh dengan teknologi maju, tetapi juga terdapat pada masyarakat daerah yang jauh dari kecukupan dan sentuhan teknologi. ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para medis untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang. Karena harganya, ECG tidak tersedia di pusat-pusat pelayanan medis didaerah ata Puskesmas. Untuk mengatahui kerja fungsi jantung seorang pasen, para medis didaera harus mengirim pasiennya terlebih dahulu ke rumah sakit atau laboratorium medis yang hanya terdapat di kota besar. Karenanya, seorang pasen harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk mengetahui kesehatan jantungnya.

Alat yang dikembangkan ini terdiri dari sebuah ‘bio-amplifier’ yang menguatkan signal-signal gelombang listrik yang berasal dari jantung (biopotential). Signal tersebut dipengaruhi oleh banyak signal lain yang dikatagorikan sebagai noise yang berasal dari banyak sumber diluar tubuh manusia yang sedang di amati. Noise ini diperkecil oleh sebuah ‘filter’ yang dihubungkan pada output bio-amplifier. Sebuah pengubah signal analog menjadi signal digital atau ADC (Analog to Digital Converter) ditambahkan untuk mendapatkan signal biopotential berupa data digital agar dapat diolah oleh PC. Transfer data digital dikendalikan oleh sebuah ‘micro controller’

Signal ECG yang berasal dari jantung merambat keseluruh tubuh dan mempunyai
magnitude dengan arah tertentu (cardiac vector). Untuk mendeteksi signal ECG,
ditentukan titik-titik reference pengukuran untuk menempatkan elektroda. Pengukuran signal ECG dilakukan dengan pemilihan tiga titik bipolar yang pertama kali
diperkenalkan oleh Einthoven [4]


Biopotential yang dibangkitkan jantung terlihat pada gambar 1 diatas, dikenal dengan nama electrocardiogram (ECG). Gelombang ini terdiri dari beberapa bagian gelombang yang muncul selama proses kerja jantung. Gelombang P menunjukan depolarisasi pada otot-otot atrial, gelombang komplex QRS merupakan hasil gabungan repolarisasi otot-otot atria dan depolarisasi ventricules yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. Selang waktu dari P – Q menunjukan waktu delay didalam fiber-fiber didekat node AV [4]. Gelombang ini selanjutnya akan direkam oleh Electrocardiograph.

Beberapa nilai amplitude dan durasi normal yang penting pada parameter ECG dapat terlihat pada table 1



Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai elektroda. Elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik-titik pengukuran diatas. Metoda ini memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung pada frekuensi.

ECG konvensional memiliki blok diagram seperti dibawah ini

Block setelah ‘pre-amplifier’, dihilangkan dan diganti dengan sebuah ‘interface’ yang berfungsi untuk mengubah signal analog (output pre-amplifier) menjadi signal digital.Selain berfungsi sebagai pengubah signal analog menjadi signal digital (Analog to DigitalConverter – ADC), interface ini berfungsi sebagai penghubung antara ECG dengan PC Gambar 3. Block Diagram ECG konvensional. [4]lihat gambar 4). Dengan demikian ECG tanpa recorder atau monitor dapat dibuat menjadi lebih sederhana, kompak dan luwes (flexible)

Interface ECG yang dikembangkan terlihat pada gambar 5. Setiap block mempunyai fungsi sebagai berikut :

• Differential amplifier memperkuat amplitude dan daya signal biopotential yang
terukur.
• Filter akan menghilangkan noise yang ikut masuk dengan signal biopotential.
• Summing Amplifier diperlukan untuk menggeser level dc sehingga amplitude
terukur selalu berpolaritas positif terhadap reference.
• ADC mengubah signal analog menjadi signal digital.
• Micro-controller mengatur frekuensi sampling dan transfer signal / data digital ke PC
• Opto-coupler berfungsi sebagai penyekat PC dengan rangkaian interface secara
elektrik tetapi dapat melewatkan signal / data digital.
• PC memanipulasi data untuk ditampilkan pada layer monitor atau dicetak oleh
‘printer’.

Kamis, 03 Maret 2011

Nanorobot sebagai pengirim obat dan makanan

ide digunakannya nanorobot sebagai pengantar obat dan makanan didasari untuk mendiagnosa penyakit dan melawan penyakit serti kanker. tetapi nanorobot tidak hanya digunakan untuk mendiagnosa melainkan juga untuk mengobati penyakit tersebut. para penemu-penemu didunia mencoba mendesain software dan hardware pada sistem nanorobot yang digunakan pada dunia medis. nanorobot diperkirakan akan dapat digunakan pada tahun 2015.
kita dapat melihat desain dari nanorobot ini dengan jangkauan yang berwarna biru dan bergerak menggunakan propeller. nanorobot juga dapat mendeteksi area yang akan dijangkau (target dapat ditetntukan). berikut ini skema dari cara pengiriman obat dengan mengginakan nanorobot:

gambat diatas merupakan gambaran 3D dari penggunaan nanorobot. nanorobot akan mengetahui area yang mana yang akan dijangkau atau di diagnosa. untuk area yang dijelajah kita dapat menggunakan implementasi 3D dari struktur tubuh sehingga dapat ditentukan titik-titik yang akan di jangkau, serta dibutuhkan analisa numerik untuk memperhitungkan area-area yang akan dijangkau serta kemampuan sensor pada nanorobot dapat diperhitungkan.

penggunaan nanorobot sebagai pembawa makanan, dapat digunakan untuk mendiagnosa bagian tubuh mana yang tidak bekerja secara maksimal pada saluran pencernaan, karena nano robot dapat mendiagnosa saluran yang dilewatinya, maka kita dapat mengetahui saluran mana yang sedang bermasalah. berikut ini merupakan animasi dari nanorobot yang digunakan sebagai pembawa makanan: